Sebagian besar pengguna smartphone,
baik dari yang low sanpai dengan yang mempunyai spek high, pasti
berasumsi bahwa smartphone yang dimiliki perlu aplikasi penghemat
baterai, agar umur dari smartphone yang dipakai menjadi lama. Fakta
dilapangan, banyak para pengguna yang sudah mengunduh aplikasi penghemat
baterai tidak merasakan optimalnya aplikasi yang sudah diunduh.
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja baterai pada smartphone, diantaranya:
· Besarnya layar
Semakin besar layar yang dimiliki smartphone, semakin besar pula
konsumsi daya yang dibutuhkan dari smartphone tersebut. Tidak jarang
kita menjumpai tablet yang berukuran 7” sudah tertanam baterai sebesar
4000 mAh. Tujuannya agar performa dan daya tahan baterai seimbang.
· Jenis prosesor
Saat ini, processor dari ponsel android sudah ada yang berinti delapan.
Semakin banyak inti yang tertanam, semakin banyak pula daya yang
dipakai. Namun, saat ini teknologi semakin canggih, para vendor
mengkalim meskipun processornya banyak inti, akan tetpi hemat baterai.
Bijaklah memilh smartphone.
· Keaktifan pengguna
Smartphone yang dipakai 1 jam nonstop untuk browsing, game, chatting,
akan lebih cepat terkuras baterianya dibandingkan dengan hanya untuk
chatting saja.
· Internet
Pemilihan provider penyedia jaringan memang perlu, karena ketersediaan
signal untuk dapat terhubung dengan jaringan internet akan mempengaruhi
daya baterai. Jika berada pada posisi yang mudah mengakses signal 3G,
lebih baik pilih mode 3G only atau yang otomatis 3G/2G, jika susah untuk
terkoneksi internet, maka pilih mode 2G. Jika masih susah, carilah
Wi-Fi. Jika tidak ada signal, gunakan mode AIRPLANE /OFFLINE.
· Automatic update
Fitur ini akan selalu bekerja jika pembaharuan aplikasi yang sudah di
download tersedia, otomatis Smartphone akan mengunduhnya. Pilih
pengaturan pada playstore hanya pemberitahuan update saja. Selain
menghemat baterai, ini juga dapat menghemat kuota daata internet anda.
· Bluetooth
Bluetooth yang sudah tidak digunakan, sebaiknya dimatikan. Jika tidak
dimatikan, otomatis Bluetooth akan selalu mencari bluetooth lain yang
aktif.
· Terlalu banyak aplikasi
Banyaknya aplikasi yang berjalan pada backgroud akan menguras baterai anda, maka lakukan penutupan secara berkala.
· Pemilihan background
Sejak dari OS Gingerbread, backgroud / wallpaper yang ditawarkan sudah
sangat menarik. Pada Samsung terkenal sebagai Live Wallpaper. Live
wallpaper ini akan lebih banyak menguras baterai, karena mempunyai
animasi yang dapat bergerak, bandingkan dengan wallpaper standar yang
stagnan. Memang, dari sisi keindahan berkurang, akan tetapi dari segi
penggunaan daya baterai sedikit lebih hemat.
Bagaimana aplikasi penghemat baterai itu bekerja?
Setiap pabrikan smartphone sudah menanamkan fitur “Power Saving Mode”.
Aplikasi penghemat baterai ini sebenarnya cocok bagi pengguna pasif,
yang bisa dikatakan tidak ketergantungan dengan smartphone. Akan tetapi,
sebelum mengaktifkan fitur “Power Saving Mode”, pahami dulu
penjelasannya.
Pada screenshoot di atas, Bahwasanya “Power Saving Mode” membatasi
jumlah aplikasi, jadi aplikasi yang aktif hanya yang sudah ditentukan
oleh penggunanya. Apakah pernah mengeluhkan soal Wi-Fi serta bluetooth
yang tiba-tiba mati saat layar terkunci? Ini salah satu dari konsekuensi
penggunaan “Power Saving Mode”. Kemudian, BBM serta apliaksi chatting
tidak ada yang masuk ketika layar terkunci? Ini juga salah satu
konsekuensi penggunaan “Power Saving Mode”, karena penggunaan data akan
dimatikan saat layar terkunci. Mau tidak mau, ketika layar terkunci atau
mati smartphone kita akan terasa sunyi.
Jadi, masih mau mengaktifkan “Power Saving Mode”??? Pikir lagi aja deh......